Pembahasan Praktikum Tekfar Padat Bagian 1


Judul Praktikum : Preformulasi sediaan tablet
  1. Mahasiswa mampu menganalisis fungsi dan peran eksipien yang digunakan dalam formulasi sediaan tablet
  1. Mahasiswa mampu membuat formula sederhana sediaan tablet
  1. Mahasiswa mampu memahami konsep analisis karakteristik eksipien yang digunakan.
Prosedur Kerja :
1.         Lakukan telaah literatur dari bahan/zat aktif yang akan dibuat menjadi sediaan tablet.
2.         Rangkum data preformulasi mengenai bahan-bahan (zat aktif dan eksipien) yang anda pilih.
3.         Buat formula yang akan digunakan jika zat aktif yang digunakan maksimal 300 mg dan bobot akhir tablet 800 mg. Tentukan bahan pengisi, pengikat, penghancur dan pelicin yang akan digunakan.
4.         Tuliskan perhitungan yang anda lakukan hingga diperoleh formula sediaan yang akan anda buat.
5.         Rancanglah metode pembuatan tablet.
6.         Lakukan pengujian terhadap zat aktif yang digunakan dan belum terdapat literature untuk mendukung data yang dibutuhkan
monografi :
1.      Kaolin (zat aktif)
RM : Al2O3.2SiO2.2H2O
pemerian : serbuk ringan, putih, bebas dari butiran kasar, tidak berbau, tidak mempunyai rasa, licin
berat jenis : 2,6 g/cmstabilitas :hindari dari agen pengoksidasi kuatkelarutan : praktis tidak larut dalam dietil eter, etanol 95%, air, pelarut organik, asam encer, dan larutan alkali hidroksida
fungsi : adsorben
inkompatibilitas : amoksilin, digoksin
ph : 4,0-7,5
BM : 258,16
2.       MCC (Mycrocrystalline cellulose)
RM : (C6H10O5)
pemerian : tidak berbau, tidak berasa, serbuk kristal yang terdiri dari partikel berpori, putih
kelarutan : sedikit larut dalam 5% b/v larutan naoh, praktis tidak larut dalam air, asam encer, dan banyak pelarut pelarut organik
fungsi : pengikat
inkompatibilitas : zat pengoksidasi kuat
ph : 5-7,5
3.      Sodium Starch Glycolate
RM : (C6H10O5)n.CH2COONa
pemerian : serbuk putih/krem, higroskopis, partikel berupa butiran, bentuk tidak teratur dan bulat telur
stabilitas : stabil di dalam wadah tertutup baik, tempat sejuk dan kering
kelarutan : praktis tidak larut dalam metilen bluefungsi : penghancurinkompatibilitas : asam askorbat
ph : 3-5 atau 5,5-7,5
4.      Manitol
RM : C6H14O6
pemerian : serbuk kristallin putih atau granul yang mudah mengalir, tidak berbau, berasa manis
stabilitas : stabil dalam bentuk kering maupun larutan 
kelarutan : sangat mudah larut dalam air suhu 20C, dalam 83 bagian etanol 95%, larut dalam basa, praktis tidak larut dalam eter
fungsi : pengisi
inkompatibilitas : simetidin menurunkan bioavaibilitasnya
BM : 182,17
5.      Sorbitol
RM : C6H14O6
pemerian : serbuk ringan, putih, tidak berbau, rasa manis, higroskopis
berat jenis : 1,49 g/cm
stabilitas : stabil dalam bentuk kering
kelarutan : sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol 95%
fungsi : pengisi
inkompatibilitas : tidak bercampur dengan larutan asam konsentrasi tinggi dan larutan garam
ph : 4,5-7
BM : 141,8
6.      Magnesium Stearat
RM : Mg(C18H35O2)2
pemerian : serbuk hablur, putih, licin, mengkilat, bau khas lemah
berat jenis : 1,026 g/cm3
kelarutan : praktis tidak larut dalam air, dalam etanol 95%, dalam eter
fungsi : lubrikaninkompatibilitas : asam kuat, basa kuat, garam
ph : 4,0-7,5
BM : 591,27

Resep :  R/ kaolin    400 mg                   
  MCC      0,5%                 
     sorbitol   qs             
     manitol  qs         
    mg stearat  5%         
    SSG      4%               
   m.f.tab 700 mg no 100           
  sorbitol : manitol = 1 : 1
Perhitungan :
kaolin = 400 mg x 100 tab = 40000 mg
mcc = 0,5% x 700 = 3,5mg x 100 tab = 350 mg
mg stearat = 5% x 700 = 35 x 100 tab = 3500 mg
ssg = 4% x 700 = 28 mg x 100 tab = 2800 mg
Sisa bahan = 70000- (40000+350+3500+2800) = 23350 mg
sorbitol dan manitol = @11675 mg
pembuatan tablet :
1.      Timbang bahan sesuai jumlah perhitungan
2.      buat campuran fase dalam (kaolin, manitol, sorbitol, SSG) gerus, homogenkan
3.      Kembangkan MCC ke dalam air panas (larutan pengikat)
4.      Campur fase dalam dengan larutan pengikat sedikit demi sedikit sambil dibentuk adonan hingga kalis
5.      Ayak dengan ayakan mesh no 6-12
6.      Keringkan granul basah di dalam oven pada suhu 70-90C
7.      Ayak granul kering dengan ayakan mesh no 14-20
8.      Campurkan granul yang sudah di ayak dengan mg stearat
9.      Granul siap dikempa menjadi tablet
uji kompresibilitas zat aktif :
- bulk density = w0/v0 = 20 g/20 ml = 1 g/ml
- tapped density = w0/vt = 20 g/15 ml = 1,33 g/ml
- indeks cair = (bd - td)/td x 100% = 24% (aliran cukup),
- housner ratio = td/bd = 1,33/1 = 1,33 
faktor housner : jika <1,25 aliran baik               
                               > 1,5 aliran buruk
pembahasan :
Preformulasi obat bertujuan untuk menentukan eksipien dan zat aktif yang cocok sesuai sifat fisika, kimia, dan biologi untuk memperoleh formula yang dapat memberikan efek (efficacy), keamanan (safety), kenyamanan pengguna (acceptability), dan stabilitas obat (stability). 

Judul Praktikum : Granulasi tablet
Tujuan
1.      Mahasiswa mampu memahami proses pembuatan tablet melalui proses granulasi
2.      Mahasiswa mampu menganalisis kualitas dari granul yang diperoleh
Prosedur Kerja :
1.      Timbang bahan sesuai jumlah perhitungan
2.      buat campuran fase dalam (kaolin, manitol, sorbitol, SSG) gerus, homogenkan
3.      Kembangkan MCC ke dalam air panas (larutan pengikat)
4.      Campur fase dalam dengan larutan pengikat sedikit demi sedikit sambil dibentuk adonan hingga kalis, uji banana breaking ball, timbang bobot
5.      Ayak dengan ayakan mesh no 6-12, timbang bobot
6.      Keringkan granul basah di dalam oven pada suhu 70-90C, timbang bobot
7.      Ayak granul kering dengan ayakan mesh no 14-20, timbang bobot
8.      Campurkan granul yang sudah di ayak dengan mg stearat
9.      Granul siap dikempa
analisis Data :
1.      Tentukan titik kritis dalam pembuatan granul
2.      Timbang bobot granul pada titik:
-   Sebelum dilewati mesh 12
-   Setelah dilewati mesh 12
-   Setelah dilewati mesh 14
3.      Catat dan hitung % kehilangan granul selama proses berlangsung
4.      Catat dan hitung kandungan air (moisture content) dari granul anda.
Perhitungan :
1.      Titik kritis dalam pembuatan granulasi basah adalah banana breaking ball, saat setelah dikeringkan, dan saat setelah diberikan fase luar
2.      Bobot granul
sebelum mesh 12 = 346 g
setelah mesh 12 = 344 g
setelah mesh 14 = 325,8 g
3.      % kehilangan = (bobot sebelum-bobot setelah)/bobot sebelum x 100% = (346-325,8)/346 x 100% = 5,84%
4.      % kadar air = (sebelum dikeringkan - sesudah dikeringkan)/ sebelum dikeringkan x 100%= (344-330,5)/325,8 x 100% = 4,14%
Pembahasan :
proses pembuatan tablet terbagi menjadi 3 metode, yaitu granulasi basah, granulasi kering, dan kempa langsung. Pada pembuatan tablet kaolin ini digunakan metode granulasi basah karena beberapa alasan, yaitu : zat aktif berdosis tinggi, kompressibilitas lebih baik, zat aktif tahan suhu oven dan tidak terhidrolisis oleh air, serta dapat mencegah pemisahan campuran. Beberapa titik kritis pada granulasi basah ini adalah banana breaking ball, saat setelah dikeringkan, dan saat setelah diberikan fase luar. Banana breaking ball adalah pengujian yang dilakukan terhadap adonan basah dengan cara mematahkan adonan hingga tidak terdapat butiran atau serbuk yang jatuh, artinya adonan siap di ayak. Saat setelah pengeringan dan saat setelah diberikan fase dalam harus dilakukan analisis granul sebelum granul benar benar siap dikempa. Analisis dilakukan dua kali agar dapat dilihat perbedaan hasil pada analisis tersebut, sehingga jika dilakukan pengulangan pembuatan maka dapat diketahui bagian yang kurang sempurna.

Judul Praktikum : Pengujian granul
tujuan :
1.      Mahasiswa mampu memahami langkah pengujian dari kualitas granul
2.      Mahasiswa mampu menganalisis hasil yang didapat dari pengujian granul
Prosedur Kerja :
1.      Uji Kadar air
timbang seksama 1,0 g granul. Panaskan dalam oven sampai bobot konstan (105˚C) selama 2 jam. Hitung kadar air yang diperoleh.
2.      Uji Sifat Alir
Timbang seksama 10 g granul, tempatkan pada corong setelah bagian bawah corong disumbat. Buka sumbatan bersamaan dengan menghidupkan stopwatch. Catat waktu yang dibutuhkan granul untuk habis melewati corong. Lakukan sebanyak 3 x
3.      Uji Sudut diam
gunting kertas grafik dengan ukuran  20 cm  x 20 cm, letakkan kertas tepat ditengah bagian bawah corong. Timbang 10 g bahan. Masukkan ke dalam corong yang bagian bawahnya telah ditutup. Buka bagian bawah corong. Ukur jari-jari dan tinggi kerucut yang terbentuk. Hitung tanα-nya.
4.       Uji Keseragaman Ukuran partikel
letakkan sebanyak 10 g bahan pada ayakan teratas (urutkan ayakan dari mesh terkecil ke terbesar = atas ke bawah). Dengan gerakan yang konstan ayak serbuk melalui ayakan (besar ke kecil) selama 5 menit. Timbang dan catat jumlah serbuk yang tertahan di masing-masing ayakan
5.      Uji Kompresibilitas Bobot nyata
ke dalam gelas takar masukkan 20 g granul . Baca volume.
6.      Bobot mampat
ke dalam gelas takar masukkan 20 g granul. Mampatkan 100 x dengan alat volumeter (atau granul dimasukkan ke dalam gelas ukur lalu dientapkan secara konsisten dengan alas kain/serbet). Lihat dan catat volume setelah pemampatan.
7.      Uji Kerapuhan Granul
Uji dilakukan dengan menggunakan alat friability tester untuk granul. Telaah literature tentang penafsiran hasil dari uji kerapuhan granul (mirip dengan pengujian kerapuhan tablet).
8.      Uji Tapping Kinetic
Ke dalam gelas ukur masukkan 20 g granul, catat volume awal serbuk. Mampatkan dengan cara dientapkan secara konsisten dengan alas kain/serbet). Setiap lima menit sekali amati volume yang terbentuk setelah dietap. Pengujian dilakukan selama 30 menit.
9.      Uji Ukuran Partikel
Ukur granul yang terbentuk sebanyak minimal 20 granul dengan menggunakan jangka sorong.Hitung nilai %CV pengujian.
Perhitungan :
1.        Sifat alir
replikasi 1 = 10 g/0,85 s (aliran baik)
replikasi 2 = 10 g/0,95 s (baik)
replikasi 3 = 10 g/0,98 s (baik) , syarat : 10 g/s
2.      Sudut diam
replikasi 1, tan a =1,1/4 = 15,37
replikasi 2, tan a = 0,8/3,5 = 12,8
replikasi 3, tan a = 1/3,8 = 14,7, syarat : <25 sangat mudah mengalir
3.      Tapping index
rumus : (V0 - vt)/vt x 100%
replikasi 1, %T = (35-31)/35 X 100% = 11,42%
replikasi 2, %T = (32-28)/32 x 100% = 12,5%
replikasi 3, %T = (32-27)/32 x 100% = 19,62%, syarat : <20% aliran granul baik
4.      Ukuran partikel
ukuran : 1,46; 1,67; 1,37; 1,76; 1,56; 1,66; 1,4; 1,44; 1,18; 1,55; 1,33; 1,53; 1,58; 1,20; 1,67; 1,73; 1,82; 1,77; 1,38; 1,48
rata rata = 1,53
SD = 0,18
%CV = SD/rata x 100% = 0,18/1,53 x 100% = 11,76% (aliran granul tidak merata)
syarat = < 5%
5.      Uji kerapuhan
rumus = (V0 - vt)/vt x 100%
replikasi 1, %kerapuhan = (20-19,42)/20 x 100% = 2,9%
replikasi 2, (20-19,5).20 x 100% = 2,5
replikasi 3, (20-19,97)/20 x 100% = 0,15%, syarat <0,8%
6.      Uji kadar air
% kadar air = (sebelum dikeringkan - sesudah dikeringkan)/ sebelum dikeringkan x 100%
% kadar air = (1g-0,99g)/1 g x 100%, syarat: <1%
7.      Bobot mampat
rumus : w0/vt
bobot mampat = 20g /17 ml = 1,18 g/ml
8.      Uji kompresibilitas
%K =(bobot nyata- bobot mampat)/bobot mampat x 100%
bobot nyata(bulk density) = w0/v0 = 20 g/20 ml = 1 g/ml
%K = (1 - 1,18)/1,18 X 100% = 15,25%
syarat : 5-10% aliran baik
11-20% aliran cukup baik
21-25% aliran cukup>26% aliran buruk
pembahasan :
pengujian granul penting dilakukan untuk mengetahui kualitas granul yang didapatkan. Granul yang didapatkan pada pengujian ini rata-rata memiliki sifat aliran granul yang baik serta sifat aliran granul yang baik sehingga dapat dilakukan pengempaan menjadi tablet. Sifat aliran granul di dalam punch akan berefek kepada keseragaman bobot dan keseragaman bentuk tablet, yang lebih lanjut akan mempengaruhi kadar obat dan efek yang ditimbulkan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengujian granul sebelum pengempaan. Granul juga harus memiliki sifat kerapuhan yang baik agar dapat dikempa, namun disini rata-rata kerapuhan granul adalah 1,85% (kurang baik). Oleh sebab itu, diperlukan pengurangan bahan disintegran atau penambahan pengikat agar kerapuhan granul berkurang.

Judul Praktikum : pengempaan
tujuan :
1.    Mahasiswa mampu melakukan serta memahami proses pencetakan/pengempaan tablet
2.    Mahasiswa mampu memahami peranan tekanan punch, diameter dan ketebalan tablet terhadap hasil tablet yang dihasilkan
prosedur Kerja :
1.      Bersihkan dan persiapkan alat pencetak (single punch)
2.      Tentukan besar die dan kekerasan/tekanan punch yang akan diberikan ke tablet.
3.      Lakukan uji coba dengan cara mengempa zat pengisi (placebo) untuk melihat apakah alat sudah dapat berfungsi dengan baik.
4.      Massa yang telah digranulasi dikumpulkan menjadi satu, lalu dimasukkan ke dalam hopper.
5.       Kempa tablet hingga jumlah yang telah ditentukan/dapat diperoleh.
Pembahasan : proses pengempaan tablet dilakukan menggunakan alat kempa yang terdiri dari beberapa bagian penting seperti die, hopper, dan punch. Die berfungsi untuk memberikan bentuk dan ukuran dari tablet dan merupakan tempat menampung granul saat keluar dari hopper. Hopper bertujuan untuk mengalirkan granul ke dalam die. Sedangkan punch terdiri dari punch atas yang berfungsi untuk memberikan tekanan pada massa dan mendorong tablet setelah keluar dari die, serta punch bawah yang berfungsi mengatur volume tablet yang masuk ke die dan berfungsi mendorong tablet yang sudah dikempa keluar dari die. Alat kempa terdiri dari 2 macam, yaitu single punch atau yang memiliki satu jenis punch dan multipunch yang memiiki kedua jenis punch.

Judul Praktikum : Analisis produk-uji kualitas tablet
tujuan :
1.      Mahasiswa mampu melakukan analisis terhadap tablet yang dihasilkan serta memahami prosesnya.
2.      Mahasiswa mampu menyimpulkan hasil data yang diperoleh dan hubungannya dengan kualitas tablet
3.      Mahasiswa mampu menentukan pengemas yang sesuai dengan sediaan yang dibuat
4.      Mahasiswa mampu melakukan analisis kualitas pengemas
prosedur Kerja :
1.      Uji Keseragaman Bobot             
Untuk keseragaman bobot dilakukan untuk 20 tablet secara acak yang ditimbang sekaligus, kemudian satu per satu tab ditimbang menggunakan neraca analitik. Keseragaman bobot dihitung dari penyimpangan bobot terhadap bobot rata-rata dan disesuaikan analisisnya dengan persyaratan yang terdapat di FI IV.
2.      Uji Keseragaman Ukuran         
Pengujian dilakukan dengan mengukur diameter dan tebal 20 tablet secara acak dengan alat jangka sorong. Hasil dinyatakan baik jika koefisien variasi (CV) dari 2%.
3.      Uji Keseragaman Kadar             
Lakukan telaah literatur untuk memperoleh metode pengujian kadar yang sesuai dengan zat aktif yang digunakan di dalam tablet. Lakukan pengujian sebanyak 3 x replikasi.
4.      Uji Kekerasan Tablet   
a.         Ambil 5 buah tablet secara acak lalu letakkan di bidang datar beralas. Berikan beban timbangan 1 kg di atasnya dengan ketinggian yang meningkat (1 cm, 2 cm, dan seterusnya) hingga tablet retak atau hancur. Catat ketinggian terakhir yang diberikan, lalu konversikan bobot dan ketinggian tersebut menjadi gaya dengan rumus F = m.a.     
b.        Ambil 5 buah tablet lalu gunakan alat Monsanto hardness tester untuk mengukur kekerasan tablet yang telah dibuat. Catat kgf yang dihasilkan.
5.      Uji Waktu Hancur       
Ambil 6 tablet secara acak yang diukur menggunakan alat waktu hancur (disintegrator tester) suhu medium air dipertahankan pada suhu 37,50°C + 0,5°C (Pastikan suhu tercatat dengan benar). Selama penentuan berlangsung kemudian keranjang dinaik turunkan dengan kecepatan 25 rpm. Waktu hancur tablet adalah saat tablet hancur seluruhnya dan tidak ada yang terasa pada bagian dasar kawat keranjang. Waktu hancur tablet konvensional tidak lebih dari 15 menit dan 60 menit untuk tablet bersalut. Untuk tablet modifikasi lainnya disesuaikan dengan tabel yang terdapat di USP.
6.      Uji Kerapuhan           
Diuji dengan menggunakan alat friabilator menggunakan 20 tablet dengan kecepatan 25 kali putaran permenit selama 4 menit. Alat ini menguji kerapuhan suatu tablet terhadap gesekan dan bantingan selama waktu tertentu. Lakukan perhitungan nilai friabilitas dengan persamaan di bawah ini. Persyaratan yang baik tidak lebih dari 0,8
%.Friabilitas Tablet   = (w1-w2)/w1 x 100%  
Keterangan :    W1 = Berat Awal                     
            W2 = Berat akhir
perhitungan :
1.      Uji keseragaman bobot
rata rata tablet = 700,5 mg/tab
Bobot rata rata (mg)
A (%)
B(%)
25
15
30
26-150
10
20
151-300
7,5
15
>300
5
10
Syarat : tidak boleh ada 2 tablet menyimpang dari kolom A dan tidak boleh ada satupun tablet menyimpang dari kolom B
berdasarkan tabel FI IV, hitung : kolom A = 5% x 709,5 = 35,5 mg
rentang = (709,5- 35,5 mg) sampai (709,5+35,5)
tablet lolos uji keseragaman bobot karena tidak lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari rentang
2.      Uji kekerasan
a.       Rata rata beban = 30,7 kg/5 tab = 6,14 kg
sd = 0,048
CV = (SD/rata) x 100% = (0,048/6,14) x 100% = 0,8%
3.      Uji waktu hancur
rata-rata waktu hancur = 14,026 (memenuhi syarat) , syarat : <15 menit untuk tablet konvensional
sd = 0,022
CV = (SD/rata) x 100% = (0,022/14,026) x 100% = 0,16%
4.      Uji kerapuhan
%R = (v0-vt)/v0 x 100%
%R = (14,55-14,50)/14,55 x 100% = 0,34%
5.      Keseragaman ukuran
rata rata tebal = 4,57 mm
rata rata diameter = 12,09 mm
sd = 0,063
rentang ukuran yang diperbolehkan = (rata-rata - SD) sampai (rata rata + SD)
pembahasan :
analisis kualitas tablet diperlukan untuk menghasilkan produk yang berkualitas yang memenuhi 4 parameter kualitas, yaitu aman, berefek, acceptabilitas, dan stabil. analisis pada hasil pengempaan penting untuk dilakukan karena pada proses ini banyak sekali permasalahan yang menyebabkan tablet kehilangan kualitasnya, diantaranya adalah capping (pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian dari badan tablet), laminasi (pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih), chipping (bagian bawah tablet terpotong), cracking (tablet pecah), picking (perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan punch), sticking (granul menempel pada dindin die), dan motling (distribusi warna tidak merata)

1 komentar:

  1. How to get titanium white octane - TITanium Arts
    Use nano titanium ionic straightening iron it in conjunction with your rocket league titanium white octane own products for your amusement. Make a TOTO-EAT - a revlon hair dryer brush titanium new, authentic wooden toy for you. No matter how much effort titanium phone case you put into your titanium mens ring

    BalasHapus