❤Judul Praktikum : Preformulasi sediaan tablet
- Mahasiswa mampu menganalisis
fungsi dan peran eksipien yang digunakan dalam formulasi sediaan tablet
- Mahasiswa mampu membuat formula
sederhana sediaan tablet
- Mahasiswa mampu memahami konsep
analisis karakteristik eksipien yang digunakan.
Prosedur Kerja :
1.
Lakukan telaah literatur dari bahan/zat aktif yang akan dibuat menjadi
sediaan tablet.
2.
Rangkum data preformulasi mengenai bahan-bahan (zat aktif dan eksipien)
yang anda pilih.
3.
Buat formula yang akan digunakan jika zat aktif yang digunakan maksimal 300
mg dan bobot akhir tablet 800 mg. Tentukan bahan pengisi, pengikat, penghancur
dan pelicin yang akan digunakan.
4.
Tuliskan perhitungan yang anda lakukan hingga diperoleh formula sediaan
yang akan anda buat.
5.
Rancanglah metode pembuatan tablet.
6.
Lakukan pengujian terhadap zat aktif yang digunakan dan belum terdapat
literature untuk mendukung data yang dibutuhkan
monografi :
1.
Kaolin (zat aktif)
RM : Al2O3.2SiO2.2H2O
pemerian : serbuk ringan, putih, bebas
dari butiran kasar, tidak berbau, tidak mempunyai rasa, licin
berat jenis : 2,6 g/cm3 stabilitas
:hindari dari agen pengoksidasi kuatkelarutan : praktis tidak larut dalam
dietil eter, etanol 95%, air, pelarut organik, asam encer, dan larutan alkali
hidroksida
fungsi : adsorben
inkompatibilitas : amoksilin, digoksin
ph : 4,0-7,5
BM : 258,16
2.
MCC (Mycrocrystalline cellulose)
RM : (C6H10O5)n
pemerian : tidak berbau, tidak berasa,
serbuk kristal yang terdiri dari partikel berpori, putih
kelarutan : sedikit larut dalam 5%
b/v larutan naoh, praktis tidak larut dalam air, asam encer, dan banyak pelarut
pelarut organik
fungsi : pengikat
inkompatibilitas : zat pengoksidasi kuat
ph : 5-7,5
3.
Sodium Starch Glycolate
RM : (C6H10O5)n.CH2COONa
pemerian : serbuk putih/krem, higroskopis,
partikel berupa butiran, bentuk tidak teratur dan bulat telur
stabilitas : stabil di dalam wadah
tertutup baik, tempat sejuk dan kering
kelarutan : praktis tidak larut dalam
metilen bluefungsi : penghancurinkompatibilitas : asam askorbat
ph : 3-5 atau 5,5-7,5
4.
Manitol
RM : C6H14O6
pemerian : serbuk kristallin putih atau
granul yang mudah mengalir, tidak berbau, berasa manis
stabilitas : stabil dalam bentuk kering
maupun larutan
kelarutan : sangat mudah larut dalam air
suhu 20०C, dalam 83 bagian etanol 95%, larut dalam
basa, praktis tidak larut dalam eter
fungsi : pengisi
inkompatibilitas : simetidin menurunkan bioavaibilitasnya
BM : 182,17
5.
Sorbitol
RM : C6H14O6
pemerian : serbuk ringan, putih, tidak
berbau, rasa manis, higroskopis
berat jenis : 1,49 g/cm3
stabilitas : stabil dalam bentuk kering
kelarutan : sangat mudah larut dalam air,
sukar larut dalam etanol 95%
fungsi : pengisi
inkompatibilitas : tidak bercampur dengan
larutan asam konsentrasi tinggi dan larutan garam
ph : 4,5-7
BM : 141,8
6.
Magnesium Stearat
RM : Mg(C18H35O2)2
pemerian : serbuk hablur, putih, licin,
mengkilat, bau khas lemah
berat jenis : 1,026 g/cm3
kelarutan : praktis tidak larut dalam air,
dalam etanol 95%, dalam eter
fungsi : lubrikaninkompatibilitas : asam
kuat, basa kuat, garam
ph : 4,0-7,5
BM : 591,27
Resep : R/ kaolin 400 mg
MCC
0,5%
sorbitol
qs
manitol qs
mg stearat
5%
SSG
4%
m.f.tab 700 mg no 100
sorbitol :
manitol = 1 : 1
Perhitungan :
kaolin = 400 mg x 100 tab = 40000 mg
mcc = 0,5% x 700 = 3,5mg x 100 tab = 350 mg
mg stearat = 5% x 700 = 35 x 100 tab = 3500 mg
ssg = 4% x 700 = 28 mg x 100 tab = 2800 mg
Sisa bahan = 70000- (40000+350+3500+2800) = 23350 mg
sorbitol dan manitol = @11675 mg
pembuatan tablet :
1. Timbang bahan sesuai jumlah perhitungan
2. buat campuran fase dalam (kaolin, manitol,
sorbitol, SSG) gerus, homogenkan
3. Kembangkan MCC ke dalam air panas (larutan
pengikat)
4. Campur fase dalam dengan larutan pengikat
sedikit demi sedikit sambil dibentuk adonan hingga kalis
5. Ayak dengan ayakan mesh no 6-12
6. Keringkan granul basah di dalam oven pada
suhu 70-90૦C
7. Ayak granul kering dengan ayakan mesh no
14-20
8. Campurkan granul yang sudah di ayak dengan
mg stearat
9. Granul siap dikempa menjadi tablet
uji kompresibilitas zat aktif :
- bulk density = w0/v0 = 20 g/20 ml = 1 g/ml
- tapped density = w0/vt = 20 g/15 ml = 1,33 g/ml
- indeks cair = (bd - td)/td x 100% = 24% (aliran cukup),
- housner ratio = td/bd = 1,33/1 = 1,33
faktor housner : jika <1,25 aliran baik
>
1,5 aliran buruk
pembahasan :
Preformulasi obat bertujuan untuk menentukan eksipien dan zat aktif yang
cocok sesuai sifat fisika, kimia, dan biologi untuk memperoleh formula yang
dapat memberikan efek (efficacy), keamanan (safety), kenyamanan pengguna
(acceptability), dan stabilitas obat (stability).
❤Judul Praktikum : Granulasi tablet
Tujuan
1.
Mahasiswa mampu memahami proses pembuatan tablet melalui proses granulasi
2.
Mahasiswa mampu menganalisis kualitas dari granul yang diperoleh
Prosedur Kerja :
1.
Timbang bahan sesuai jumlah perhitungan
2. buat campuran fase dalam (kaolin, manitol,
sorbitol, SSG) gerus, homogenkan
3. Kembangkan MCC ke dalam air panas (larutan
pengikat)
4. Campur fase dalam dengan larutan pengikat
sedikit demi sedikit sambil dibentuk adonan hingga kalis, uji banana breaking
ball, timbang bobot
5. Ayak dengan ayakan mesh no 6-12, timbang
bobot
6. Keringkan granul basah di dalam oven pada
suhu 70-90૦C, timbang bobot
7. Ayak granul kering dengan ayakan mesh no
14-20, timbang bobot
8. Campurkan granul yang sudah di ayak dengan
mg stearat
9.
Granul siap dikempa
analisis Data :
1.
Tentukan titik kritis dalam pembuatan granul
2. Timbang bobot granul pada titik:
- Sebelum dilewati mesh 12
- Setelah dilewati mesh 12
- Setelah dilewati mesh 14
3. Catat dan hitung % kehilangan granul selama
proses berlangsung
4.
Catat dan hitung kandungan air (moisture content) dari granul anda.
Perhitungan :
1.
Titik kritis dalam pembuatan granulasi basah adalah banana breaking ball,
saat setelah dikeringkan, dan saat setelah diberikan fase luar
2. Bobot granul
sebelum mesh 12 = 346 g
setelah mesh 12 = 344 g
setelah mesh 14 = 325,8 g
3. % kehilangan = (bobot sebelum-bobot
setelah)/bobot sebelum x 100% = (346-325,8)/346 x 100% = 5,84%
4.
% kadar air = (sebelum dikeringkan - sesudah dikeringkan)/ sebelum
dikeringkan x 100%= (344-330,5)/325,8 x 100% = 4,14%
Pembahasan :
proses pembuatan tablet terbagi menjadi 3 metode, yaitu granulasi basah,
granulasi kering, dan kempa langsung. Pada pembuatan tablet kaolin ini
digunakan metode granulasi basah karena beberapa alasan, yaitu : zat aktif
berdosis tinggi, kompressibilitas lebih baik, zat aktif tahan suhu oven dan
tidak terhidrolisis oleh air, serta dapat mencegah pemisahan campuran. Beberapa
titik kritis pada granulasi basah ini adalah banana breaking ball, saat
setelah dikeringkan, dan saat setelah diberikan fase luar. Banana breaking ball
adalah pengujian yang dilakukan terhadap adonan basah dengan cara mematahkan
adonan hingga tidak terdapat butiran atau serbuk yang jatuh, artinya adonan
siap di ayak. Saat setelah pengeringan dan saat setelah diberikan fase dalam
harus dilakukan analisis granul sebelum granul benar benar siap dikempa. Analisis
dilakukan dua kali agar dapat dilihat perbedaan hasil pada analisis tersebut,
sehingga jika dilakukan pengulangan pembuatan maka dapat diketahui bagian yang
kurang sempurna.
❤Judul Praktikum : Pengujian granul
tujuan :
1.
Mahasiswa mampu memahami langkah pengujian dari kualitas granul
2.
Mahasiswa mampu menganalisis hasil yang didapat dari pengujian granul
Prosedur Kerja :
1.
Uji Kadar air
timbang seksama 1,0 g granul. Panaskan
dalam oven sampai bobot konstan (105˚C) selama 2 jam. Hitung kadar air yang
diperoleh.
2. Uji Sifat Alir
Timbang seksama 10 g granul, tempatkan
pada corong setelah bagian bawah corong disumbat. Buka sumbatan bersamaan
dengan menghidupkan stopwatch. Catat waktu yang dibutuhkan granul
untuk habis melewati corong. Lakukan sebanyak 3 x
3. Uji Sudut diam
gunting kertas grafik dengan ukuran
20 cm x 20 cm, letakkan kertas tepat ditengah bagian bawah corong.
Timbang 10 g bahan. Masukkan ke dalam corong yang bagian bawahnya telah
ditutup. Buka bagian bawah corong. Ukur jari-jari dan tinggi kerucut yang
terbentuk. Hitung tanα-nya.
4. Uji
Keseragaman Ukuran partikel
letakkan sebanyak 10 g bahan pada ayakan
teratas (urutkan ayakan dari mesh terkecil ke terbesar = atas ke bawah). Dengan
gerakan yang konstan ayak serbuk melalui ayakan (besar ke kecil) selama 5 menit.
Timbang dan catat jumlah serbuk yang tertahan di masing-masing ayakan
5. Uji Kompresibilitas Bobot nyata
ke dalam gelas takar
masukkan 20 g granul . Baca volume.
6. Bobot mampat
ke dalam gelas takar masukkan 20 g
granul. Mampatkan 100 x dengan alat volumeter (atau granul
dimasukkan ke dalam gelas ukur lalu dientapkan secara konsisten dengan alas
kain/serbet). Lihat dan catat volume setelah pemampatan.
7. Uji Kerapuhan Granul
Uji dilakukan dengan menggunakan
alat friability tester untuk granul. Telaah literature tentang
penafsiran hasil dari uji kerapuhan granul (mirip dengan pengujian kerapuhan
tablet).
8. Uji Tapping Kinetic
Ke dalam
gelas ukur masukkan 20 g granul, catat volume awal
serbuk. Mampatkan dengan cara dientapkan secara konsisten dengan alas
kain/serbet). Setiap lima menit sekali amati volume yang terbentuk
setelah dietap. Pengujian dilakukan selama 30 menit.
9. Uji Ukuran Partikel
Ukur granul yang terbentuk sebanyak minimal 20 granul
dengan menggunakan jangka sorong.Hitung nilai %CV pengujian.
Perhitungan :
1.
Sifat alir
replikasi 1 = 10 g/0,85 s (aliran baik)
replikasi 2 = 10 g/0,95 s (baik)
replikasi 3 = 10 g/0,98 s (baik) , syarat : 10 g/s
2.
Sudut diam
replikasi 1, tan a =1,1/4 = 15,37
replikasi 2, tan a = 0,8/3,5 = 12,8
replikasi 3, tan a = 1/3,8 = 14,7, syarat
: <25 sangat mudah mengalir
3.
Tapping index
rumus : (V0 - vt)/vt x 100%
replikasi 1, %T = (35-31)/35 X 100% =
11,42%
replikasi 2, %T = (32-28)/32 x 100% =
12,5%
replikasi 3, %T = (32-27)/32 x 100% =
19,62%, syarat : <20% aliran granul baik
4.
Ukuran partikel
ukuran : 1,46; 1,67; 1,37; 1,76; 1,56;
1,66; 1,4; 1,44; 1,18; 1,55; 1,33; 1,53; 1,58; 1,20; 1,67; 1,73; 1,82; 1,77;
1,38; 1,48
rata rata = 1,53
SD = 0,18
%CV = SD/rata x 100% = 0,18/1,53 x 100% =
11,76% (aliran granul tidak merata)
syarat = < 5%
5.
Uji kerapuhan
rumus = (V0 - vt)/vt x 100%
replikasi 1, %kerapuhan = (20-19,42)/20 x
100% = 2,9%
replikasi 2, (20-19,5).20 x 100% = 2,5
replikasi 3, (20-19,97)/20 x 100% = 0,15%,
syarat <0,8%
6.
Uji kadar air
% kadar air = (sebelum dikeringkan -
sesudah dikeringkan)/ sebelum dikeringkan x 100%
% kadar air = (1g-0,99g)/1 g x 100%,
syarat: <1%
7. Bobot mampat
rumus : w0/vt
bobot mampat = 20g /17 ml = 1,18 g/ml
8. Uji kompresibilitas
%K =(bobot nyata- bobot mampat)/bobot
mampat x 100%
bobot nyata(bulk density) = w0/v0 =
20 g/20 ml = 1 g/ml
%K = (1 - 1,18)/1,18 X 100% = 15,25%
syarat : 5-10% aliran baik
11-20% aliran cukup baik
21-25% aliran cukup>26% aliran buruk
pembahasan :
pengujian granul penting dilakukan untuk mengetahui kualitas granul yang
didapatkan. Granul yang didapatkan pada pengujian ini rata-rata memiliki sifat
aliran granul yang baik serta sifat aliran granul yang baik sehingga dapat
dilakukan pengempaan menjadi tablet. Sifat aliran granul di dalam punch akan
berefek kepada keseragaman bobot dan keseragaman bentuk tablet, yang lebih
lanjut akan mempengaruhi kadar obat dan efek yang ditimbulkan. Oleh karena itu,
penting untuk melakukan pengujian granul sebelum pengempaan. Granul juga harus
memiliki sifat kerapuhan yang baik agar dapat dikempa, namun disini rata-rata
kerapuhan granul adalah 1,85% (kurang baik). Oleh sebab itu, diperlukan
pengurangan bahan disintegran atau penambahan pengikat agar kerapuhan granul
berkurang.
❤Judul Praktikum : pengempaan
tujuan :
1. Mahasiswa mampu melakukan serta memahami
proses pencetakan/pengempaan tablet
2. Mahasiswa mampu memahami peranan
tekanan punch, diameter dan ketebalan tablet terhadap hasil
tablet yang dihasilkan
prosedur Kerja :
1.
Bersihkan dan persiapkan alat pencetak (single punch)
2. Tentukan besar die dan
kekerasan/tekanan punch yang akan diberikan ke tablet.
3. Lakukan uji coba dengan cara mengempa zat
pengisi (placebo) untuk melihat apakah alat sudah dapat berfungsi dengan
baik.
4. Massa yang telah digranulasi dikumpulkan
menjadi satu, lalu dimasukkan ke dalam hopper.
5.
Kempa tablet hingga jumlah yang
telah ditentukan/dapat diperoleh.
Pembahasan : proses pengempaan tablet dilakukan menggunakan alat kempa yang terdiri dari
beberapa bagian penting seperti die, hopper, dan punch. Die berfungsi
untuk memberikan bentuk dan ukuran dari tablet dan merupakan tempat menampung
granul saat keluar dari hopper. Hopper bertujuan untuk mengalirkan granul
ke dalam die. Sedangkan punch terdiri dari punch atas yang berfungsi untuk
memberikan tekanan pada massa dan mendorong tablet setelah keluar dari die,
serta punch bawah yang berfungsi mengatur volume tablet yang masuk ke die
dan berfungsi mendorong tablet yang sudah dikempa keluar dari die. Alat kempa
terdiri dari 2 macam, yaitu single punch atau yang memiliki satu jenis punch
dan multipunch yang memiiki kedua jenis punch.
❤Judul Praktikum : Analisis produk-uji kualitas tablet
tujuan :
1.
Mahasiswa mampu melakukan analisis terhadap tablet yang dihasilkan serta
memahami prosesnya.
2. Mahasiswa mampu menyimpulkan hasil data
yang diperoleh dan hubungannya dengan kualitas tablet
3. Mahasiswa mampu menentukan pengemas yang
sesuai dengan sediaan yang dibuat
4.
Mahasiswa mampu melakukan analisis kualitas pengemas
prosedur Kerja :
1.
Uji Keseragaman Bobot
Untuk keseragaman bobot dilakukan untuk 20
tablet secara acak yang ditimbang sekaligus, kemudian satu per satu tab
ditimbang menggunakan neraca analitik. Keseragaman bobot dihitung dari
penyimpangan bobot terhadap bobot rata-rata dan disesuaikan analisisnya dengan
persyaratan yang terdapat di FI IV.
2. Uji
Keseragaman Ukuran
Pengujian dilakukan dengan mengukur
diameter dan tebal 20 tablet secara acak dengan alat jangka sorong. Hasil
dinyatakan baik jika koefisien variasi (CV) dari 2%.
3. Uji
Keseragaman Kadar
Lakukan telaah
literatur untuk memperoleh metode pengujian kadar yang sesuai dengan zat aktif
yang digunakan di dalam tablet. Lakukan pengujian sebanyak 3 x replikasi.
4. Uji
Kekerasan Tablet
a.
Ambil 5 buah tablet secara acak lalu letakkan di
bidang datar beralas. Berikan beban timbangan 1 kg di atasnya dengan ketinggian yang meningkat (1
cm, 2 cm, dan seterusnya) hingga tablet retak atau hancur. Catat ketinggian terakhir yang diberikan, lalu konversikan bobot dan ketinggian
tersebut menjadi gaya dengan rumus F = m.a.
b.
Ambil 5 buah tablet lalu gunakan alat Monsanto hardness
tester untuk mengukur kekerasan tablet yang telah dibuat. Catat kgf yang
dihasilkan.
5. Uji
Waktu Hancur
Ambil 6 tablet secara acak yang diukur
menggunakan alat waktu hancur (disintegrator tester) suhu medium air
dipertahankan pada suhu 37,50°C + 0,5°C (Pastikan suhu tercatat dengan benar).
Selama penentuan berlangsung kemudian keranjang dinaik turunkan dengan
kecepatan 25 rpm. Waktu hancur tablet adalah saat tablet hancur seluruhnya dan
tidak ada yang terasa pada bagian dasar kawat keranjang. Waktu hancur tablet
konvensional tidak lebih dari 15 menit dan 60 menit untuk tablet bersalut. Untuk
tablet modifikasi lainnya disesuaikan dengan tabel yang terdapat di USP.
6. Uji
Kerapuhan
Diuji dengan
menggunakan alat friabilator menggunakan 20 tablet dengan kecepatan 25 kali
putaran permenit selama 4 menit. Alat ini menguji kerapuhan suatu tablet
terhadap gesekan dan bantingan selama waktu tertentu. Lakukan perhitungan nilai
friabilitas dengan persamaan di bawah ini. Persyaratan yang baik tidak lebih
dari 0,8
%.Friabilitas
Tablet = (w1-w2)/w1 x 100%
Keterangan : W1 = Berat
Awal
W2 = Berat akhir
perhitungan :
1. Uji keseragaman bobot
rata rata tablet = 700,5 mg/tab
Bobot rata
rata (mg)
|
A (%)
|
B(%)
|
25
|
15
|
30
|
26-150
|
10
|
20
|
151-300
|
7,5
|
15
|
>300
|
5
|
10
|
Syarat : tidak boleh ada 2 tablet menyimpang dari kolom A dan tidak boleh
ada satupun tablet menyimpang dari kolom B
berdasarkan tabel FI IV, hitung : kolom A = 5% x 709,5 = 35,5 mg
rentang = (709,5- 35,5 mg) sampai (709,5+35,5)
tablet lolos uji keseragaman bobot karena tidak lebih dari 2 tablet yang
menyimpang dari rentang
2.
Uji kekerasan
a. Rata rata beban = 30,7 kg/5 tab = 6,14 kg
sd = 0,048
CV = (SD/rata) x 100% = (0,048/6,14) x 100% = 0,8%
3. Uji waktu hancur
rata-rata waktu hancur = 14,026 (memenuhi
syarat) , syarat : <15 menit untuk tablet konvensional
sd = 0,022
CV = (SD/rata) x 100% = (0,022/14,026) x
100% = 0,16%
4. Uji kerapuhan
%R = (14,55-14,50)/14,55 x 100% = 0,34%
5. Keseragaman ukuran
rata rata tebal = 4,57 mm
rata rata diameter = 12,09 mm
sd = 0,063
rentang ukuran yang diperbolehkan = (rata-rata - SD)
sampai (rata rata + SD)
pembahasan :
analisis kualitas tablet diperlukan untuk menghasilkan produk yang berkualitas yang memenuhi 4 parameter kualitas, yaitu aman, berefek, acceptabilitas, dan stabil. analisis pada hasil pengempaan penting untuk dilakukan karena pada proses ini banyak sekali permasalahan yang menyebabkan tablet kehilangan kualitasnya, diantaranya adalah capping (pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian dari badan tablet), laminasi (pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih), chipping (bagian bawah tablet terpotong), cracking (tablet pecah), picking (perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan punch), sticking (granul menempel pada dindin die), dan motling (distribusi warna tidak merata)
pembahasan :
analisis kualitas tablet diperlukan untuk menghasilkan produk yang berkualitas yang memenuhi 4 parameter kualitas, yaitu aman, berefek, acceptabilitas, dan stabil. analisis pada hasil pengempaan penting untuk dilakukan karena pada proses ini banyak sekali permasalahan yang menyebabkan tablet kehilangan kualitasnya, diantaranya adalah capping (pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian dari badan tablet), laminasi (pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih), chipping (bagian bawah tablet terpotong), cracking (tablet pecah), picking (perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan punch), sticking (granul menempel pada dindin die), dan motling (distribusi warna tidak merata)
How to get titanium white octane - TITanium Arts
BalasHapusUse nano titanium ionic straightening iron it in conjunction with your rocket league titanium white octane own products for your amusement. Make a TOTO-EAT - a revlon hair dryer brush titanium new, authentic wooden toy for you. No matter how much effort titanium phone case you put into your titanium mens ring